Walt Disney :
Mimpinya Juga Terwujud Di Ancol

Selama ini kawasan wisata Ancol masih dianggap kawasan wisata esek-esek, mulai dari pantai Binaria, Pantai Carnival Ancol, teater mobil, Putri Duyung Cottage, parkiran mobil, Cafe - Diskotik Hay-Lay, sampai Horizon Hotel semua sarana ter-image sebagai tempat mesum. Sehingga wahana permainan lainnya –seperti Dufan, Kolam Renang Arung Jeram, Sea World, Lapangan Golf, Pasar Seni, Pantai Marina, dan sejumlah restaurant di pesisir pantai itu ikut tercemar oleh citra buruk tersebut.
Rencana perubahan besar-besaran itu akan diikuti dengan perombakan total wahana permainan serta infrastruktur di kawasan wisata yang memiliki areal seluas ... Ha itu. Tentunya untuk renovasi itu akan menghabiskan biaya trilyunan rupiah. Soal biaya tentu nggak masalah, karena Ancol adalah salah satu BUMD yang sangat sehat – profitable, sehingga banyak investor – sindikasi perbankan yang bersedia mendanai. Masalahnya, jangan sampai Ancol dikuasai swasta asing / PMA.
Besar kemungkinan bila Ancol Jakarta by City dibangun seperti Disney Land, akan menjadi francaise – waralaba, dari berbagai wahana permainan berteknologi tinggi, sehingga akan kehilangan ciri Budaya Betawi. Dan, tentunya kawasan Wisata Ancol tidak lagi diperuntukan masyarakat kelas menengah bawah, tetapi untuk orang-orang berduit. Mereka yang mampu membayar ratusan ribu rupiah untuk berwisata di Jakarta Disney Land.
No comments:
Post a Comment