Friday, September 28, 2007

Tuesday, September 18, 2007

Papua Guide




Rumah diatas pohon adalah salah satu kekayaan budaya lokal Papua, dari sekitar tigaratus suku, ada beberapa suku besar yang masih menggunakan rumah pohon, antara lain adalah Suku Korowai. Kebanyakan, rumah yang dibangun adalah rumah jamur yang disebut Honai, dimana setiap keluarga membangun dua rumah untuk Wanita atau ibu rumahtangga dengan segala aktifitasnya dan rumah lelaki.

Tradisi unik lain adalah membuat tepung sagu untuk dibuat makanan, baik itu papeda maupun sagu bakar. Membuat sagu secara tradisional, menjadi keterampilan tiap keluarga Papua meskipun kini anak-anak mudanya kurang begitu trampil disebabkan pohon sagu juga makin jarang didapat sejak masyarakat mengkonsumsi nasi.

Nasi, makanan baru yang dianggap lebih "berkelas" di Jawa, ternyata tidak selamanya mengutnungkan bagi masyarakat Papua. Karena kandungan karbohidrat yang terdapat dalam beras lebih sedikit dibanding sagu. Selain sagu, masyarakat Papua asalnya juga punya bahan makanan pokok berupa ubi jalar yang kandungan karbohidratnya tigakali lebih tinggi daripada beras. belum lagi beras dari jawa kebanyakan sudah tercemar insektisida dan menyebabkan turunnya kekebalan tubuh. itu sebabnya, sebagian besar masyarakat dunia juga menganggap ubi memang lebih layak menjadi makanan pokok dibanding beras.

Saat ini, penghasil ubi jalar yang masih dapat ditemui adalah di Wamena. karena letak geografisnya yang ada diantara dua gunung dan cukup tinggi, sehingga hawanya dingin dan dapat menghasilkan umbi dari ubi jalar berdiameter 40-60cm!


ASMAT VILLAGE



Arif Rahman, SE, residing in in the centre of you sebangsa-setanah irrigate origin of Papua in Asmat Village, a countrified miniatur of Asmat which is during month;moon of August 2007 then founded in Coast of area of Ancol of Dream Garden
Asmat Village of this is, various important information hit life and civilization Asmat- big tribe in Papua- representation of other;dissimilar terms there, obtainable. Since 1990's, tribe of Asmat have deputized Culture of Papua till international world of through cultural stage


















Liputan Khusus Rumah123.com


Ciputra Diangkat Sebagai
Tetua Suku Asmat




JAKARTA - Minggu (12/8), menjadi hari yang bersejarah bagi perjalanan hidup seorang Ciputra. Pasalnya, begawan properti Indonesia tersebut resmi menjadi salah seorang tetua (tokoh masyarakat yang dituakan, red) Suku Asmat, Papua Selatan.

Upacara pelantikan tersebut berlangsung di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, dan dilakukan langsung oleh Bupati Asmat Yuven A Biakia, bertepatan dengan pembukaan Asmat Boeorpits Festival. Hadir dalam acara pelantikan tersebut Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Budi Karya Sumadi.


Yuven A Biakia mengatakan, Ciputra mendapatkan nama resmi Suku Asmat, Aswets Boeorpits, yang berarti pemimpin sumber kemakmuran. "Pemberian gelar dan nama tersebut sebagai bentuk kepedulian Ciputra yang ikut melestarikan budaya Suku Asmat dengan cara membuat Asmat Village di area Taman Impian Jaya Ancol," kata Yuven dalam kata sambutanya, di sela pemberian gelar tersebut.


Sementara itu, Ciputra mengaku merasa terkejut luar biasa menerima kehormatan tersebut. Pasalnya, dia tidak pernah menyangka akan diangkat menjadi salah seorang tetua Suku Asmat. "Penghargaan ini akan saya coba dedikasikan dengan memberikan semacam beasiswa bagi sejumlah anak Suku Asmat yang berprestasi," ujar Ciputra.


Ciputra menambahkan, ini merupakan penghargaan ke-10 dalam enam bulan terakhir yang ia terima. Ke-10 penghargaan tersebut terbagi menjadi lima dibidang bisnis dan lima dibidang sosial. Penghargaan pertama yang diraih Ciputra di enam bulan terakhir ini adalah Lifetime Achievement Award 2006 di bidang olahraga yang diberikan oleh salah satu tabloid terkemuka di Tanah Air, berkaitan dengan pembinaan bulu tangkis yang dilakukannya melalui Yayasan Jaya Raya.


Penghargaan lain diantaranya, ketua kehormatan Fédération Internationale des Administrateurs de Biens Conseils et Agents Immobiliers (FIABCI) Asia Pasifik periode 2006-2008 dan Anugerah Dharma Bhakti Insinyur dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada 25 Mei 2007.


Terakhir sebelum menerima gelar tetua Suku Asmat, Ciputra meraih penghargaan dari majalah Globe Asia sebagai Lifetime Achievement Award sebagai pengusaha yang sukses dan sanggup bertahan dari segala macam kondisi, termasuk krisis ekonomi.(*)

om pasikom